Wednesday, July 2, 2014

Kamu Tak Lagi Disini

Cerita Fiksi ini terinspirasi dari lagu Funky Monkey Babys – Mou Kimi Ga Inai. Bisa lihat lyric dan terjemahannya disini. Disarankan baca cerita ini sambil dengerin lagunya. Sore ja (^-^)/

Keterangan:
Normal : Present/Sekarang
Italic : Flashback

.
.
.

Dua orang sedang berpengangan tangan sambil menunggu kereta. Sang perempuan menatap kedepan terlihat sedang menunggu sesuatu. Sang lelaki hanya menundukkan kepalanya. Bel tanda kereta akan datang mulai berdering. Perempuan itu pun berdiri dari duduknya. Matanya terlihat berkaca-kaca, tapi kemudian menyunggingkan seulas senyuman.

“Terima Kasih untuk selama ini.” Bisiknya kepada lelaki yang sedari tadi hanya diam itu. Kemudian mengikatkan sebuah syal yang semula bersemayam indah di lehernya.

Perempuan itu berbalik membelakangi lelaki itu kemudian berlari masuk menuju rangkaian kereta. Lelaki itu terkejut ketika tidak lagi merasakan kehangatan ditangan kirinya. Menatap kedepan, dia melihat punggung perempuan itu yang semakin menjauh.

Saat pintu gerbong tertutup dia berdiri.

“Tunggu aku disana.” Lelaki itu bergumam berharap sang perempuan mendengarnya.


Kamu Tak Lagi Disini

“Hei tangkap!” Perempuan bernama Naomi berteriak selagi dia melempar bola baseball ke arah seorang lelaki.



Tsuki yang sedang lengah tidak melihat bola itu yang akhirnya mendarat mulus di kepalanya.

“Kan aku bilang tangkap. Hahaha.” Naomi tertawa, senyumnya sangat indah.

“Ugh, kau curang Naomi aku sedang melamun tadi. Nih, terima balasanku.” Tsuki memegangi kepalanya yang terasa benjol, tapi kemudian mengikuti permainan Naomi.

‘Bolanya terlalu kencang, aku tidak akan kuat untuk menahannya.’ Naomi bergumam kemudian mengurungkan niatnya untuk menangkap bola, Naomi menghindar.

“Tidak kena. Wee..” Merasa diejek Tsuki kemudian mengejar Naomi. Jadilah adu kejar-kejaran diantara mereka dengan berlatarkan tepian pantai dikala senja.



__________

Tsuki memandang sebuah foto. Foto mereka saat di pantai. Difoto itu mereka berdua tersenyum lebar.

‘Aku rindu akan senyumannya.’

Tsuki sedang berada di stasiun kereta. Stasiun yang sama yang memisahkan mereka berdua.

‘Tidak terasa sudah 3 tahun semenjak kamu pergi untuk melanjutkan studimu di luar negeri.’

__________

Didalam sebuah kereta mereka berdua berpegangan tangan. Naomi yang kelelahan bermain di pantai pun tertidur pulas, kepalanya terkantuk-kantuk karena getaran kereta.

Tsuki tersenyum memegang kepala Naomi kemudian disenderkan kepundaknya. Tsuki merasakan genggaman pada tangannya menguat. Tanpa dia ketahui seulas senyum terpampang dibibir Naomi.

Merasakan kantuk, akhirnya Tsuki memutuskan untuk tidur sejenak. Mengambil napas, wangi khas musim panas menggelitik hidungnya. Kepalanya bersender dikepala Naomi.

__________

Tsuki kembali menatap sebuah foto, kali ini seperti sebuah surat karena dibalik foto itu ada tulisan tangan. Foto itu foto pemandangan di negeri yang kini ditempati Naomi.

Dia membalik foto itu, membaca ulang rangkaian kata yang menyatakan bahwa Naomi baik-baik saja disana. Dia akan pulang sekitar 5 bulan lagi.

Tsuki menatap kursi kosong disampingnya, mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Ketika Naomi pergi meninggalkannya. Kursi yang sama dimana mereka menunggu kedatangan kereta. Dikelilingi oleh suasana dingin musim dingin, salju turun menutupi sebagian jalan dengan warna sucinya itu.

__________

Sebuah ruangan kosong, dengan kardus-kardus yang tertata rapi siap untuk diambil. Naomi membuka sebuah kardus kecil. Mengambil sebuah foto, fotonya dengan Tsuki saat dipantai. Matanya menerawang melihat foto itu. Naomi melamun.



Tsuki yang sedang mengangkat kardus hendak memanggil Naomi, namun melihat Naomi sedang melamun sambil menatap foto. Tsuki mengurungkan niatnya, bersender pada pintu kemudian menyunggingkan sebuah senyum. Senyum sedih.

__________

Tsuki duduk dikursi itu, disamping sebuah koper yang cukup besar menemaninya. Sebuah senyum tersungging diwajahnya.

‘Aku akan kesana Naomi, aku akan menepati janjiku. Tunggu aku disana.’

Janji yang dia gumamkan ketika kereta yang membawa Naomi sudah akan berangkat. Janji yang tidak terdengar oleh Naomi tanpa sepengetahuannya.
Bel tanda kedatangan kereta sudah berdering. Tsuki beranjak dari duduknya. Membawa kopernya kemudian masuk kedalam gerbong kereta.

.
.
.

Seorang wanita keluar dari gerbong sebelah. Senyuman indah terpampang diwajahnya. Kembali kekampung halaman memang sangat menyenangkan. Terlebih lagi dia tidak sabar untuk mengejutkan seseorang yang disayanginya di kampung halamannya ini. Dia sengaja berbohong mengatakan dia akan pulang 5 bulan lagi. Sebenarnya dia akan pulang hari ini. Senyumnya melebar selagi kakinya menuntun dia kembali ke kampung halamannya itu.



END

0 comments:

Post a Comment