Tuesday, October 20, 2015

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansimerupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.

Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli
Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).

Beberapa batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”

Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB.

Cara SIA Berjalan Efektif dalam suatu Perusahaan
SIA dapat menambah nilai bagi perusahaan dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai pendukung dari aktivitas utama, sehingga aktivitas utama dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Perancangan SIA yang baik dapat memberikan beberapa hal positif pada rantai nilai perusahaan, misalnya:

1.      Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa. Dengan adanya SIA yang bagus perusahaan akan mendapat masukan informasi seperti standar penggunaan bahan baku untuk produksi sehingga perusahaan tidak perlu menurunkan kualitas, dan seandainya terpaksa menurunkan kualitas, SIA memberi dapat memberi masukan penurun kualitas yang dapat ditoleransi perusahaan.
2.      Memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi suatu proses dengan memberikan informasi yang tepat waktu, dan terkini, seperti misalnya pembaruan informasi bahan baku sehingga perusahaan tidak perlu menanggung terlalu banyak bahan baku di gudang.
3.      Memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan dengan memberikan informasi yang lengkap dan tepat waktu, seperti misalnya dengan melihat perilaku konsumen yang akan berguna untuk penawaran produk atau paket yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
4.      Berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki operasi perusahaan dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.

SIA dalam suatu organisasi merupakan salah satu subsistem dari SIM yang bertugas sebagai pengumpul data aktivitas, terutama yang bersifat keuangan untuk diolah menjadi informasi. Namun karena kompleksnya aktivitas perusahaan terkadang dibutuhkan sistem lain untuk mengumpulkan informasi terutama yang bersifat non keuangan, seperti misalnya jam ketika penjualan berlangsung, usia konsumen yang paling banyak menggunakan produk, data-data seperti ini yang mungkin tidak dicatat oleh SIA. Dengan adanya sistem lain, tak jarang satu data yang sama disimpan pada dua sistem yang berbeda, hal ini tentunya merupakan suatu pemborosan bagi perusahaan, maka dari itu diperlukan pemahaman terhadap sistem pada umumnya dan SIA pada khususnya agar dapat membuat suatu sistem dengan data yang saling terintegrasi.

 Peran Akuntan dan hubungannya dengan SIA

Berbeda dengan akuntansi keuangan, akuntansi manajerial atau perpajakan yang lebih berfokus pada perannya sebagai penyedia informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan, SIA lebih berfokus pada cara mengumpulkan data tentang aktivitas, transaksi keuangan serta memastikan keandalan, ketersediaan dan keakuratan informasi akuntansi dalam perusahaan.

Bahkan AICPA (American Institute for Certified Public Accountant) menyediakan spesialisasi yang dapat diambil oleh para CPA (Certified Public Accountant) yang berfokus pada bidang sistem informasi dan teknologi yaitu CITP (Certified Information Technology Professional).

Lebih lanjut IFAC (International Federation of Accountant) mengidentifikasi empat peran akuntan sebagai pengguna teknologi informasi yaitu akuntan sebagai pengguna, akuntan sebagai manajer, akuntan sebagai konsultan, dan akuntan sebagai evaluator.

Berkaitan dengan peran akuntan sebagai pengguna IFAC menyatakan bahwa akuntan perlu memahami tentang arsitektur sistem informasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), pengolah kata (word processor), lembar kerja (worksheet), basis data (database) dan ilmu akuntansi tentunya, karena SIA berperan besar mulai dari pencatatan transaksi rutin perusahaan hingga ke pembuatan laporan eksternal.

Dalam perannya sebagai manajer, akuntan bertanggungjawab dalam mengatur sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuannya. Seorang akuntan harus mengetahui proses bisnis perusahaan serta tujuan perusahaan, dan peran SIA dalam mendukung proses bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan. Peran akuntan sebagai manajer merupakan hal yang sangat penting karena akuntan memiliki kemampuan dalam memahami isi laporan yang dihasilkan oleh SIA, terutama pada bagian intrepretasi laporan yang akan disampaikan kepada berbagai jenis pengguna laporan.

Akuntan yang sudah berpengalaman biasanya dapat memberikan berbagai jasa konsultasi, salah satunya adalah sistem informasi. Pengalaman yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun akan memberi nilai tambah berupa pengetahuan pada bidang perancangan, pengumpulan data, instalasi, hingga modifikasi sistem akuntansi. IFAC menekankan bahwa para perancang sistem harus memahami tugas-tugas, praktik-praktik bisnis, sistem alternatif yang ada dan mampu mengintegrasikan pengendalian internal, akuntan sebagai konsultan biasanya memiliki kemampuan tersebut.

Akuntan menyediakan berbagai jasa sebagai evaluator terutama yang berfokus pada SIA, baik sebagai auditor internal yang bertugas mengevaluasi berbagai unit dalam perusahaan terutama dalam pencapaian tujuan dengan cara yang efektif dan efisien, atau mengembangkan pengendalian internal dengan tujuan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Selain itu akuntan juga dapat berperan sebagai auditor eksternal yang bertugas memberikan opini sebagai tanda kredibilitas perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik secara praktik yang berlaku umum maupun kepatuhan dalam hukum dan perundangan yang berlaku, salah satu tugas akuntan dalam proses pemberian opini adalah mengevaluasi keandalan dari SIA perusahaan.


Sumber :